Taicing: Si kecil memandang sepupunya yang sedang dipangku dan disuapi oleh neneknya, sementara ia dibiarkan menonton. Padahal sepupunya itu juga seumur dengan dia. Apa ya rasanya dipeluk Nenek?
· Mertua Adinda sangat menyayangi cucunya, namun yang mendapat cinta-kasih itu justru bukan anak Adinda. Sementara kepada anak Adinda kelihatannya si nenek tidak peduli bahkan tidak terlalu menyukai si cucu dan sering mencela buah hati Adinda yang rewellah, cengenglah dan sebagainya. Padahal cucu yang amat disayangi itu tidak kalah manja dan cengengnya.
· Seorang pria mengeluh mengapa ibunya lebih banyak memberi kepada keponakan-keponakannya yaitu anak-anak adik perempuannya, sementara ibunya tidak pernah menawarkan sepeserpun bantuan kepada keluarganya. Dia merasa ibunya telah berbuat tidak adil.
Tidak harus selalu diperlakukan “equal”
Tidak ada satupun hukum atau aturan yang mengharuskan nenek/kakek, eyang, atau para embah untuk memperlakukan setiap cucunya sama. Dr. Jeanne Fleming dari Money CNN mengatakan bahwa orang tua memang harus bersikap adil kepada setiap anaknya, sementara para embah dikecualikan. Bukanlah hal yang aneh apabila seorang opung memberikan lebih banyak perhatian (dan materi) kepada salah seorang cucu. Penyebabnya macam-macam, bisa karena kedekatan, karena kesamaan temperamen maupun hal-hal lain yang kadang-kadang sulit dijelaskan.
Coba lihat sejarahnya
Sebagai pihak yang diperlakukan tidak adil (biasanya sih para menantu), ada baiknya dicek dulu sejarah bentuk hubungan di dalam keluarga mertua:
Tentu saja anak-anak mengerti
Anak-anak tidak harus diberi-tahu bahwa bahwa “Nenek lebih senang dengan mbak Pipit daripada sama aku”. Sebab anak-anak memang selalu mengeluh mengenai segala hal dan apa saja, bahkan mengenai siapa yang mendapat acar pertama kali dari toples, demikian menurut Dr. Linda Sonna, penulis buku The Everything Parent's Guide to Raising Siblings: Tips to Eliminate Rivalry, Avoid Favoritism, and Keep the Peace (2006).
Kalau yang bersikap tidak adil adalah orang-tua kita sendiri, maka kita bisa membicarakan langsung dengan orang-tua kita. Namun demikian harus diperhatikan situasinya, apakah waktu dan suasananya tepat untuk membicarakan hal yang cukup sensitif seperti ini. Kalau yang bersikap tidak adil adalah mertua, maka sebaiknya dibicarakan dengan pasangan kita. Kalau menurut pasangan kita bahwa sikap nenek atau kakek sesuatu yang wajar maka tidak perlu ngotot untuk bersikap frontal. Alih-alih anak kita mendapat kasih sayang, malah kita ikut dimusuhi.
Berteman dengan “musuh”
Mungkin saja kita menganggap bahwa keponakan yang mendapat perlakuan istimewa dari nenek-kakeknya adalah musuh yang harus dilawan atau dihindari. Karena mereka sudah menyebabkan buah hati kita sedih. Namun sesungguhnya sikap ini akan membuat hubungan kekeluargaan dengan mertua dan ipar menjadi tidak sehat. Sebab kita ‘kan tidak bisa menghindar untuk tidak berinteraksi dengan mereka.
Kenapa tidak berteman saja?
Kalau misalnya si nenek sedang memuji-muji cucu kesayangan karena suka makan sayur atau pintar menari Bali, maka ibu dari cucu yang diabaikan dapat “Iya nih mbak Pipit, ajarin dong Alisa makan sayur, supaya pintar menari Bali seperti mbak Pipit”, atau “Alisa juga sudah mulai belajar makan sayur supaya pintar menari Bali seperti mbak Pipit. Nanti Alisa diajarin ya mbak”.
Berikanlah pujian sambil anda mendekap anak anda, agar anak bisa merasakan bahwa walaupun bundanya sedang memuji anak lain, dia memiliki orang tua yang sayang padanya dan tidak akan memperlakukan dia dengan tidak adil. “Biar saja eyang lebih sayang pada Mbak Pipit, tapi aku punya bunda yang hebat, yang sayang sama aku”.
Lihat reaksinya. Apabila eyang menunjukkan reaksi positip, karena cucu kesayangannya dimintai saran, maka sikap seperti ini bisa dilanjutkan. Lama-lama eyang akan jatuh hati juga pada cucu yang “berteman” dan mengaku kehebatan cucu kesayangannya. Kalau ternyata eyang cuek saja dan menganggap usaha ini tidak ada gunanya ya tidak apa-apa. Bukan hanya anak anda di dunia ini yang diperlakukan tidak adil oleh neneknya.
Kalau yang mendapat perlakuan istimewa anak-anak anda sendiri, apa sikap anda?
BOKS
Tidak harus selalu diperlakukan “equal”
Tidak ada satupun hukum atau aturan yang mengharuskan nenek/kakek, eyang, atau para embah untuk memperlakukan setiap cucunya sama. Dr. Jeanne Fleming dari Money CNN mengatakan bahwa orang tua memang harus bersikap adil kepada setiap anaknya, sementara para embah dikecualikan. Bukanlah hal yang aneh apabila seorang opung memberikan lebih banyak perhatian (dan materi) kepada salah seorang cucu. Penyebabnya macam-macam, bisa karena kedekatan, karena kesamaan temperamen maupun hal-hal lain yang kadang-kadang sulit dijelaskan.
Coba lihat sejarahnya
Sebagai pihak yang diperlakukan tidak adil (biasanya sih para menantu), ada baiknya dicek dulu sejarah bentuk hubungan di dalam keluarga mertua:
- Apakah yang mendapat perlakuan istimewa adalah cucu-cucu dari anak paling tua? Biasanya cucu-cucu yang lahir lebih dulu mendapat lebih banyak perhatian, karena merupakan cucu yang “dinanti” oleh sang eyang
- Apakah yang mendapat perhatian cucu dari anak bungsu yang merupakan kesayangan bapak-ibu? Apalagi kalau ternyata hidup si bungsu secara ekonomi yang paling susah?
- Apakah yang digadang-gadang adalah cucu dari anak yang memberikan kontribusi paling banyak kepada keluarga – sehingga secara sosio-ekonomi cucu-cucu ini memiliki “derajat” yang lebih tinggi di antara cucu yang lain?
- Dalam keluarga yang menganut sistem matriarkat, cucu perempuan dari anak perempuan memiliki “nilai lebih”, karena merekalah yang akan melanjutkan mengurus harta pusaka keluarga
Tentu saja anak-anak mengerti
Anak-anak tidak harus diberi-tahu bahwa bahwa “Nenek lebih senang dengan mbak Pipit daripada sama aku”. Sebab anak-anak memang selalu mengeluh mengenai segala hal dan apa saja, bahkan mengenai siapa yang mendapat acar pertama kali dari toples, demikian menurut Dr. Linda Sonna, penulis buku The Everything Parent's Guide to Raising Siblings: Tips to Eliminate Rivalry, Avoid Favoritism, and Keep the Peace (2006).
Kalau yang bersikap tidak adil adalah orang-tua kita sendiri, maka kita bisa membicarakan langsung dengan orang-tua kita. Namun demikian harus diperhatikan situasinya, apakah waktu dan suasananya tepat untuk membicarakan hal yang cukup sensitif seperti ini. Kalau yang bersikap tidak adil adalah mertua, maka sebaiknya dibicarakan dengan pasangan kita. Kalau menurut pasangan kita bahwa sikap nenek atau kakek sesuatu yang wajar maka tidak perlu ngotot untuk bersikap frontal. Alih-alih anak kita mendapat kasih sayang, malah kita ikut dimusuhi.
Berteman dengan “musuh”
Mungkin saja kita menganggap bahwa keponakan yang mendapat perlakuan istimewa dari nenek-kakeknya adalah musuh yang harus dilawan atau dihindari. Karena mereka sudah menyebabkan buah hati kita sedih. Namun sesungguhnya sikap ini akan membuat hubungan kekeluargaan dengan mertua dan ipar menjadi tidak sehat. Sebab kita ‘kan tidak bisa menghindar untuk tidak berinteraksi dengan mereka.
Kenapa tidak berteman saja?
Kalau misalnya si nenek sedang memuji-muji cucu kesayangan karena suka makan sayur atau pintar menari Bali, maka ibu dari cucu yang diabaikan dapat “Iya nih mbak Pipit, ajarin dong Alisa makan sayur, supaya pintar menari Bali seperti mbak Pipit”, atau “Alisa juga sudah mulai belajar makan sayur supaya pintar menari Bali seperti mbak Pipit. Nanti Alisa diajarin ya mbak”.
Berikanlah pujian sambil anda mendekap anak anda, agar anak bisa merasakan bahwa walaupun bundanya sedang memuji anak lain, dia memiliki orang tua yang sayang padanya dan tidak akan memperlakukan dia dengan tidak adil. “Biar saja eyang lebih sayang pada Mbak Pipit, tapi aku punya bunda yang hebat, yang sayang sama aku”.
Lihat reaksinya. Apabila eyang menunjukkan reaksi positip, karena cucu kesayangannya dimintai saran, maka sikap seperti ini bisa dilanjutkan. Lama-lama eyang akan jatuh hati juga pada cucu yang “berteman” dan mengaku kehebatan cucu kesayangannya. Kalau ternyata eyang cuek saja dan menganggap usaha ini tidak ada gunanya ya tidak apa-apa. Bukan hanya anak anda di dunia ini yang diperlakukan tidak adil oleh neneknya.
Kalau yang mendapat perlakuan istimewa anak-anak anda sendiri, apa sikap anda?
BOKS
- Jangan pernah mengakui baik dalam bentuk ucapan maupun sikap di depan anak bahwa nenek/kakek mereka pilih kasih
- Minta bantuan pasangan untuk membicarakan hal sensitif ini dengan orang tuanya
2 November 2007
Sumber
- Harch, Judy. Playing Favorites: Could You Be Guilty? http://www.grandparents.com/cgi-bin/iowa/content/knowhow/familydishdirt/article/playingfavoritescouldyoubeguilty.html.
- Fleming, Jeanne,and L. Schwarz. Mom spends more on my sister's kids. Do grandparents have an ethical obligation to spend equal amounts on grand kids?. http://money.cnn.com/2007/01/22/pf/rightthing.moneymag/index.htm?postversion=2007012314.
- _________Lelaki Dan Perempuan Minangkabau. http://kompas.com/kompas-cetak/0407/19/swara/1137115.htm
Waaah saya sangat merasa terwakili dengan tulisan di atas..terimakasih...kirain saya saza..ama anak-anak yang mengalami hal ini... tapi saya mau share juga nich kiat-kiat saya ..ini pernah saya alami dan kini sudah berlalu...
BalasHapusPada saat itu saya sich ekstrim..saya jauhi langsung anak-anak dengan beliau(nenek-nenknya) akungnya sudah... Almarhum...(jadi kita jarang-jarang ketemu toh diapun tidak kangen...) he..he.. alesan sya ke suami..toh jelas anak saya pernah dijorokan..hanya krn bebenturan saat merangkan dengan cucu kesayangan (usia keponakan dengan anak saya cuma beda 2 minggu)
Tapi Anak saya tetap saya didik untuk menghargai dan menyyangi neneknya... Alhamdulillah anak saya peringainya baik..dan halus.. hatinya walaupun altratif... dan sekarang... setalah mereka pra remaja..setiap Utinya sakit..siapa yang inget siapa yang meluk siapa yang mnemani kedokter uti..kasih obat...yach anak saya itu. krn cucu kesyanaganya manja...tak menerti kondisi orang.
waah jadi curhat...enggak bukan surhatnya..tapi memang lawan keburuk dengan ke baikan itu lebih....pas dari pada dendam....:)
terimakasih Bu Anda...tulisan yang mengugah...dan jarang...:)
Waaah..saya merasa terwakili denga catatan diatas.. terima kasih...
BalasHapusSaya Mau Share nich..kebetulan Anak saya di pihak yang tak disayang... trik saya adalah menjauhkan Anak saya dari Beliau ... saya takut anak saya terluka...itu saja.. tapi saya tetep mendidik anak saya untuk sayang dan hormat pada Neneknya.. perlakuan tidak enak tak pernah saya bahas...
Dan sekarang setelah pra remaja..yang ingat dan mengajak neneknya ke dokter kala sakit...yang memeluk neneknya saat ketemu..meladeni saat makan..bukan cucu kesayangannya yang jadi manja tak peduli..orang, tapi anakku yang Alhamdulillah mempunyai sifat welas asih..
Itu sahre saya saya setuju keburukan balas dengan kebaikan..itu kan lebih terasa hasilnya...:))
Dear Mbak "Grafiscantik",
HapusTerima kasih sudah "memuji" hmmmm....... :).
Memang nenek/kakek punya hal untuk sayang atau tidak sayang, walaupun gak enak rasanya bagi yang tidak disayang.
Saya termasuk cucu kesayangan, dan dulu menganggap itu hal biasa saja. Setelah menjadi nenek, saya pikir mungkin sepupu-sepupu saya sebal dan iri sama pemanjaan nenek ke saya.
huh kalo saya termasuk paling sedih saya termasuk cucu yang paling tidak dianggap satu keluarga saya tidak ada yang deket satu org pun dengan kakek n nenek dari ibu saya,tapi keluarga saya semua sangat deket dan disayangi sekali dengan kakek dan nenek dari bapak saya,
BalasHapusiya perasaan itu iri bgt kalo liat sepupu dibanggakan sama nenek dan kakek didepan kita,perasaan campur aduk deh sulit diungkapkan mgkin bisa pengaruhi psikologis saya jujur saja saya sampai dendam kalau nanti saya sudah besar dan sukses saya tidak akan inget dia dan saya hanya ingat nenek dan kakek dari bapak saya,
Mendingan,.. ini mah ga pny kelebihan apapun,.. orang kelakuanya aza kaya ga da sopan santunya, lebih2 dr preman,.. alasan turunan orang kaya, lah kalo cm d kasih 400rb sebulan bukan orang kaya namanya,.. segala hidunya ngandeulin dari saya kok,.. pinjeum uang ke saya ga bayar lagi,.. alias GRATISSS !!!
HapusKalo sya bingung alasan nya apa ?? katanya sech,... turunan anak orang kaya, padahal bapknya aza udah ga begitu peduli dan focus dengan stri barunya ibunya g mau kerja malah hidupnya d tanggung sama ortunya, ga sadar padahal harakat dan derajatnya naik mungkin gara2 dia pny menantu saya,.. bukan geer,.. tp sy kerja mandiri, rmh di sediain sm bos,.. cm dia nya aza yg pengen tinggal di mertua dngn alasan mcm,.. giliran pinjeum duit ama saya lah,.. dan ga di ganti lagi,.. adeuh ga tau diir banget sech,..
BalasHapussabar ya nak,.. nanti jg akan datang waktunya, semoga nenek yg seperti itu diberikan taufik dan hidayah serta kesadaran untuk bersikap adil pd semua mahkluk Hidup di dunia ini, toh nnti jg akan terungkap siapa yg lebih sayang pd nenek,.. dan semoga nenk sadar sebelum azal tiba,... spy bisa tobat terlebih dahulu, Amin YRA,... WAllohu A'lam
BalasHapusDengan tulisan diatas dan coment2nya sayya meneteskan air mata betapa tidak saya anak bungsu dibanding kakak saya satu2nya saya krg mampu anak saya tdk disapa tdk disanding apa2 saya sendiri saya hampir merasa tk berguna didunia ini saya merasakan apa yg dirasakan anak saya meski anak sya skrg mgkin blm mengerti msh 1th pii dibanding anak kakak saya 2 yg lbh tua dan yg 1 cm slisih 1bulan bila mereka datang langsung disambut ditemenin diajak bicara ya Allah sadarkanlah hati ibu saya...Amien...
BalasHapusTerlebih saya dulu dijodohkan pii kenapa setelah kecewa dg suami saya. Saya dan anak saya jd korban...saya jd sedih yg mendalam dan selalu ingat janji2 manis orangtua saya pii tdk ada yg terlaksana..saya selalu ingat dg mantan saya yg saya tinggalkan menikah..meski mgkin didunia ini tidak ada seseorang yg sempurna..baagaimana ya solusinya??
BalasHapusWah saya disini juga korban nenek saya gak terlalu adil di pihak mama. Memang dia masih sayang sama saya, tapi beda sama abang sepupu saya. Iya benar abnag sepupu saya cucu pertama, dan ortunya yang bude pakde saya orang kaya. Dan saya sama ortu saya sering banget dapet ketidak adilan. Kadang memuji2 didepan kami. Memang sepupu saya itu polisi dan saya masih sma. Jadi saya belum bisa buat bangga nenek. Kadang misalnya mama saya bilang "nanti memel (saya) bisa bantu" nenek saya bilang "dian (sepupu saya) juga bisa". Kadang saya sedih, saya hanya mau bantu, bukan ambil posisinya. Saya hanya bisa berdoa, semoga saya bisa sukses kedepan, dan bisa sedikit mengangkat derajat ornag tua saya. Kadang kasihan liat orang tua saya diperlakukan begitu. Semoga saya bisa membahagiakan orang tua bahkan nenek yang kadang gak menghargai saya. Saya baca komentar diatas dan saya sadar, kita gak boleh dendam. Kejahatan sebaiknya dibalas dengan kebaikan. Semoga saya bisa menjadi sukses kedepan dan membahagiakan orang tua saya. Aamiim ya rabbal 'alamin.
BalasHapusWah saya disini juga korban nenek saya gak terlalu adil di pihak mama. Memang dia masih sayang sama saya, tapi beda sama abang sepupu saya. Iya benar abnag sepupu saya cucu pertama, dan ortunya yang bude pakde saya orang kaya. Dan saya sama ortu saya sering banget dapet ketidak adilan. Kadang memuji2 didepan kami. Memang sepupu saya itu polisi dan saya masih sma. Jadi saya belum bisa buat bangga nenek. Kadang misalnya mama saya bilang "nanti memel (saya) bisa bantu" nenek saya bilang "dian (sepupu saya) juga bisa". Kadang saya sedih, saya hanya mau bantu, bukan ambil posisinya. Saya hanya bisa berdoa, semoga saya bisa sukses kedepan, dan bisa sedikit mengangkat derajat ornag tua saya. Kadang kasihan liat orang tua saya diperlakukan begitu. Semoga saya bisa membahagiakan orang tua bahkan nenek yang kadang gak menghargai saya. Saya baca komentar diatas dan saya sadar, kita gak boleh dendam. Kejahatan sebaiknya dibalas dengan kebaikan. Semoga saya bisa menjadi sukses kedepan dan membahagiakan orang tua saya. Aamiim ya rabbal 'alamin.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTerimakasih, tulisan ini benar2 persis terjadi dalam rumah tangga dan keluarga saya. Saran saya tepiskan rasa kecewa kita walaupun sulit. Jgn ada rasa dendam kpd org tua, dan yakinkan dalam hati kita dan pasangan kita "Bahwa sesungguhnya lebih baik untuk anak2 kita dikemudian hari apabila anak2 kita tidak disukai/disayangi dari pada disukai/disayangi" Percayalah bahwa rencana Tuhan indah pada waktunya.
BalasHapusAnak saya diperlakukan yg sama dengan ibu saya..istri menjauhkan anak saya dr ibu saya.menurut istri cukup dia yg tersakiti.tp jgn anak nya.
BalasHapusCerita diatas hampir sama kaya saya, sebagai mantu dan punya 2anak perempuan, sy sadar bgt bagaimana saya diperlakukan gak enak , kadang klo ketemu cucunya didiemin aja didepan orang , rasanya hati saya broken banget ,apalagi klo udah ketemu sama ponakan ponakan lainnya kasian cucu nya didiemin aja di sendirian tanpa diajak main, dengan ini saya sadar suatu saat saya jadi nenek saya gak mw beda bedakan cucu, saya cuma bisa berdoa dia dibukaan hati supaya cepat,sadar karna sudah tua, dan saya sadar klo ternyata ada manusia seperti ini,dan pernah saya cerita ke suami pikiran dia hanya no problem , ysdh gak ada solusi,mugkin ini jalannya saya gak bisa bermain bersama mertua , saya cuma habiskan waktu dengan shalat, berdoa,urus anak semoga sholehah,,,,amiin
BalasHapusSya jg sedng mngalaminya.anak sya jarng di sapa olen neneknya pdhal rmh slng berdekatan.tp klu dengn cucu dari adik permpuan suami saya sllu d sapa dng baik.jadi hati terasa di sakiti.smoga artikel d atas dapt menjadi solusi untk saya.
BalasHapusAnak anakku juga mengalami hal yg sama... Teriris rasanya melihat begitu... Bukan hanya neneknya tp dr tante tante suamikupun sama perlakuannya... Saat kakanya lahiran smuaa pd dateng... Saat aku boroboro... Saat cucunya ditimang dijagain dr kecil ampe gede lalu anakku boroboro dimandiin waktu orok aja mesti manggil kk aku... Dan skarang pun lebih parah karna anak perempuannya punya anak cowo sama sama cowok.. Sgala macam mainan baju dibelikan utk cucu kembarnya sedangkan anakku diingatpun tidak... Dan sering skali begitu diperparah smenjak kehadiran kembar... Aku cuman elus dada karna sakit hati... Aku dibedakan dr mantu yg lain tdk apa apa tp jgn anakku juga ikut dibedakan... Miris melihatnya.. Jd mulai skarang aku menjauhkan anak anakku dr neneknya.. Krn cukup aku yg sakit jgn sampai anakku yg sakit krn perbedaan kasih sayang Nenekny... Tiap liat anakku diperlakukan sperti itu.. Pasti aku langsung nangis diblakang suamiku.. Dan cuma bisa bilang knapa anakku dpt ennek yg sperti ini??? Pdhal aku sangat menghormati mamanya.. Sayang.. Tp sifatnya sperti itu. Rasanya sia sia sayang ma org begitu... Aku pernah bilang kesuami knapa mamamu begini pd anak anak kita.. Ya dia cuma bilang gapapa emang begitu... Aku tahu suamiku juga pasti merasakan apa yg kurasakan.. Tp dia mahir menutupi.. Skarang alhamdulillah mata hatinya terbuka... Dia tau sendiri mamanya memang pilih kasih.. Bukan terhdp cucu dan mantunya tp terhdap dia pun sama..
BalasHapusCuma bdoa dia udah tua... Hrsnya berlaku sikap adil pd cucu mantu serta anak... Didoakan saja supaya cpt dpt hidayah...nya... 😢
Aku juga merasakan hal yg sama sakit hati saat anak ku dibedakan dengan ponakan ku.. yang sedih itu disaat ulang tahun.. anak ku ulang tahun tidak dikasi apa" sedangkan ponakan ku ultah dikasih kado 😥 padahal saya selaku anak tidak pernah menyusahkan orang tua dibaddibandi ibunya ponakan saya (adik saya) yang selalu menyusahkan orangtua.. tapi mengapa ibu saya lebih saya ponakan saya ketimbang anak saya.. sedih rasanya.. rasanya kalau kaya gini percuma saya jadi anak yang mandiri dan berusaha tidak merepotkan irangtuao
BalasHapusKalo aku beda ini lebih memperhatikan sepupu suamiku ketimbang cucu kandungnya sendiri bahkan saat aku melahirkan anak kedua menengok pun juga enggak tapi saya legowo aja gak mau dipendam2 nanti bisa kanker.
BalasHapusaku juga merasKan hal yg sama tersakiti meski anak2ku msih kecil.nenek/kakek/maratua saya sangat pilih kSih.dia lebih sayang keanak adey suamiku.kepada anak2ku dia tak peduli sama sekali.pdhal kalo butuh uang emang uang c yg d butuin nga ada yg lain aku dan suami selalu memberikan y.sekali pun kita nga ada selalu kita berusaha untuk memberikan y.tpi kenyatan pait yg selalu aku terima dari orang tua suamiku..aku ihlas aku d perlakukan kayA apA .tpi aku nga ihlas klo anaku juga d sakiti.dan aku jarang sekali mengajak anak2ku kerumah nenek/kakek y karna percuma hanya sakit yg aku rasA.jarang sekali dia menyapa ngajak klo ada mau y bru mereka pura2 baik.tpi aku tidak sedikit pun mengajari anak2ku benci pda y...mudah2n anak2ku menjadi anak yg sukses ketika besar nanti.karna anKu cucu pertama di kelurga suamiku
BalasHapusEnak kalau ga nyampur dg mertua. Mgkin jarang ngeliat perlakuan mertua yg pilih kasih.sdgkan aku. Aku nyampur dg mertua satu dapur lagi..bnr2 satu rumah. Ini lebih ga enak lagi. Tiap hari ibu mertua nyeritain..ngebanggain cucu kesayangannya ( anak dari adek suami)anakku slalu dimarahi neneknya..hal kecil aja yg dilakukan anakku tpi marah neneknya dibesar2kan.malah didepan org banyak. Kasian anakku...
BalasHapusEnak kalau ga nyampur dg mertua. Mgkin jarang ngeliat perlakuan mertua yg pilih kasih.sdgkan aku. Aku nyampur dg mertua satu dapur lagi..bnr2 satu rumah. Ini lebih ga enak lagi. Tiap hari ibu mertua nyeritain..ngebanggain cucu kesayangannya ( anak dari adek suami)anakku slalu dimarahi neneknya..hal kecil aja yg dilakukan anakku tpi marah neneknya dibesar2kan.malah didepan org banyak. Kasian anakku...
BalasHapusSaya ngerasain, dulu saya dan kakak saya jadi cucu yg paling disayang sebelum sepupu2 saya ada. Umur saya dan kakak saya yg udah menginjak remaja ini (saya masih smp dan kakak saya cowok sudah sma) ngerasain gimana perubahan sifat nenek dari ibu kita yg g secare dulu dan skrg malah kesannya cuek. Jujur saya g nyaman sama sifat nenek saya yg begini. Saya merasa sedih dan sakit hati gimana tidak?? nenek saya selalu merendahkan saya dan kakak saya, saya g tau ortu saya ada maslah apa sama nenek saya. jelasnya saya jadi bnr2 g mau ketemu nenek & g suka kalo udah dibanding2 sama sepupu saya yg masih sd, malu g sih??:""( dibandingin sama anak sd? Saya g suka nenek saya nginep dirumah.. Karna saya jadi ga bebas dan lebih pendiam dibandingkan nenek tidak ada dirumah, jadi lebih sering didalam kamar tidak keluar sekalipun. Saya mau makan saja rasanya enggan minta dimasaki sama nenek. Saya minta kakak saya untuk beli makanan diluar& alhasil kami tidak makan dirumah , beli makanan diluar dan dimakan diluar. Saya tidak pernah nyaman nenek ada dirumah, pingin bgt bisa deket kaya dulu dan g cuek2an begini. Pingin cerita ke ortu tapi g bisa.. Malah skrg bener2 saya ngerasa seperti g punya nenek. merasa sosok nenek& kakek seperti tidak ada&g merasakan kehadiran mrk :"( saya nangis sekejer2nya baca artikel diatas :'(
BalasHapustolong nasehat yg baik kakak2 😖🤧😭
Merasa terwakili banget disini. Sedih rasanya jika anak saya di banding banding dengan cucu kesayangannya. Apa lagi kalau saya cerita dengan suami malah suami selalu menyalahkan saya dan membela ibu sama kakaknya.
BalasHapusSakit banget ya bun,,anakku juga bener bener ngga diperhatikan sama sekali dari bayi sampai sekarang udah 10 tahun,,klo main ke rumah mertua anakku jarang disapa boro boro di gendong,,padahal cucu pertama tapi kaya yang ngga suka,,sama ponakan dan anak saudara mertua ku suka ngasih uang jajan,,tapi sama cucunya sendiri kaya yang lupa,,udah lama ngga ketemu juga ngga pernah nanyain gimana kabarnya,,,sedihnya lagi waktu anaku masih kecil dia sakit sakitan tapi mertuaku cuek kaya ngga mau tahu,,aku juga ke anak orang sering gemes suka nyapa tapi ini mah ke cucu sendiri kaya yang ngga kelihatan,,mungkin matanya lagi burem kali,,anak anaknya yang sudah gede aja yang dia sayang
BalasHapus